diajarkankah kalian ?
entah orang tua atau guru kalian ?
atau kalian lupa dengan semuanya itu ?
di mana hati kalian ?
mungkin kalian tak punya hati .
maaf aku berbicara seperti ini ,
karena memang itu yang aku tahu .
di mana letak manusiawi kalian ?
aku tak akan menyamakan kalian dengan sesuatu yang tak layak aku sebut .
semua memang perlu perjuangan ,
tak ada yang terjadi begitu saja .
aku tahu kalian pun berjuang untuk mendapatkan yang kalian ingin ,
tapi nilai perjuangan kalian akan lebih berharga,
jika kalian berjuang dengan hati seperti hati seorang manusia yang manusiawi .
tapi yang aku tahu dan dengar
kalian berjuang tak selayaknya seorang manusia .
aku hanya memohon kepada-Nya ,
agar kalian ,
yang tak aku kenal
bahkan yang aku tak tahu wajah kalian,
mengampuni apa yang telah kalian perbuat .
itu saja .
31.12.11
anak-anak pelosok negeri
mereka enggan meneriakkan kata menyerah
menyuarakan dengan lirih pun mereka enggan
melangkahkan kaki, dan mulai dengan lari kecil mereka
bergandengan tangan bersama kawan
berjalan beriringan
demi mencapai sebuah tempat
jalan untuk mencapai cita-cita
aliran sungai yang begitu deras,
puluhan kilo jalan yang harus mereka tempuh,
tak sedikitpun menyurutkan kobaran api semangat yang membakar di jiwa mereka
mereka ingin menuntut ilmu,
mereka ingin mendapat bekal demi masa depan yang cemerlang,
mereka , anak-anak pelosok negeri
menyuarakan dengan lirih pun mereka enggan
melangkahkan kaki, dan mulai dengan lari kecil mereka
bergandengan tangan bersama kawan
berjalan beriringan
demi mencapai sebuah tempat
jalan untuk mencapai cita-cita
aliran sungai yang begitu deras,
puluhan kilo jalan yang harus mereka tempuh,
tak sedikitpun menyurutkan kobaran api semangat yang membakar di jiwa mereka
mereka ingin menuntut ilmu,
mereka ingin mendapat bekal demi masa depan yang cemerlang,
mereka , anak-anak pelosok negeri
lagu ini lagu kita
ketika menyanyikannya dengan tak hikmat,
berasa biasa saja
ketika menyanyikannya dengan berpura-pura hikmat tapi hati tak menyatu,
berasa biasa saja
tapi cobalah,
bernyanyilah dengan hikmat dan hati yang tenang
coba cermati setiap kata pada syairnya
coba rasakan melodi yang tercipta
betapa hebatnya sebuah lagu yang diciptakan oleh seseorang yang begitu berjasa
betapa luar biasanya sebuah lagu yang didendangkan pertama kali tanggal 28 0ktober 1928 ini
tidakkah kita bangga dengan lagu ini ?
lagu ini lagu kita
kumpulan lirik yang tercipta dari seorang W.R. Supratman
menandakan kelahiran pergerakan nasionalisme
memberikan sejuta semangat untuk pemuda Indonesia saat itu
tak hanya saat itu
lagu ini memberikan semangat untuk saat ini
untuk bangsa yang besar ini
berbanggalah akan lagu ini
lagu ini lagu kita
Bung Karno berkata, "Indonesia Raya itu seperti Bendera Merah Putih kita.
Tidak perlu diberi renda-renda lagi."
berasa biasa saja
ketika menyanyikannya dengan berpura-pura hikmat tapi hati tak menyatu,
berasa biasa saja
tapi cobalah,
bernyanyilah dengan hikmat dan hati yang tenang
coba cermati setiap kata pada syairnya
coba rasakan melodi yang tercipta
betapa hebatnya sebuah lagu yang diciptakan oleh seseorang yang begitu berjasa
betapa luar biasanya sebuah lagu yang didendangkan pertama kali tanggal 28 0ktober 1928 ini
tidakkah kita bangga dengan lagu ini ?
lagu ini lagu kita
kumpulan lirik yang tercipta dari seorang W.R. Supratman
menandakan kelahiran pergerakan nasionalisme
memberikan sejuta semangat untuk pemuda Indonesia saat itu
tak hanya saat itu
lagu ini memberikan semangat untuk saat ini
untuk bangsa yang besar ini
berbanggalah akan lagu ini
lagu ini lagu kita
Bung Karno berkata, "Indonesia Raya itu seperti Bendera Merah Putih kita.
Tidak perlu diberi renda-renda lagi."
-kecantikan nyata perempuan-
untuk mendapatkan bibir menawan ,
ucapkan kata-kata kebaikan.
untuk mendapatkan mata yang indah ,
carilah kebaikan pada diri setiap orang .
untuk mendapatkan bentuk badan yang langsing ,
berbagilah makan dengan mereka yang kelaparan.
untuk mendapatkan tubuh indah ,
berjalanlah dengan ilmu pengetahuan.
kecantikan perempuan tidak terletak pada pakaian yang dikenakan ,
bukan pada kehalusan wajah dan bentuk tubuhnya ,
tetapi pada matanya ,cara dia memandang dunia ,
karena di matanyalah terletak gerbang menuju ke setiap hati manusia ,
di mana cinta dapat bertumbuh
30.12.11
Tari Bedhaya Ketawang-Tarian khas Keraton Surakarta Hadiningrat
Tari Bedhaya Ketawang adalah sebuah tari yang amat disakralkan dan hanya digelar dalam setahun sekali. Konon di dalamnya sang Ratu Kidul ikut menari sebagai tanda penghormatan kepada raja-raja penerus dinasti Mataram.
Perbendaharaan beksan (tarian) tradisi keraton Surakarta Hadiningrat terdiri dari berbagai ragam. Dilihat dari fungsinya, tarian itu bisa dibagi dalam 3 macam. Yaitu tari yang punya sifat magis religius, tari yang menggambarkan peperangan, dan tari yang mengandung cerita (drama).
Masing-masing tari tercipta karena ada sejarahnya yang dipengaruhi oleh suasana saat itu. Berbagai macam jenis tari yang diciptakan oleh pengramu keraton bukan asal buat, melainkan dipadu dengan masukan dari kalangan lelembut yang punya hubungan baik dengan keluarga keraton. Sehingga ada muatan mistis dan gaib.
Tari yang punya sifat magis-religius ini, seperti Bedhaya biasanya diperagakan oleh kaum putri yang berjumlah 7 atau 9 orang, sedang yang diperagakan oleh 4 putri biasa disebut Tari Srimpi.
Tari yang punya sifat magis-religius ini, seperti Bedhaya biasanya diperagakan oleh kaum putri yang berjumlah 7 atau 9 orang, sedang yang diperagakan oleh 4 putri biasa disebut Tari Srimpi.
Asal-usul Tari Bedhaya Ketawang
Asal mulanya tari Bedhaya Ketawang hanya diperagakan oleh tujuh wanita saja. Dalam perkembangan selanjutnya, karena tari ini dianggap sebuah tarian khusus dan dipercaya sebagai tari yang amat sakral kemudian diperagakan oleh sembilan orang.
Berbeda dengan tarian lainnya, Bedhaya Ketawang ini semula khusus diperagakan oleh abdi dalem Bedhaya Keraton Surakarta Hadiningrat. Iramanya pun terdengar lebih luruh (halus) dibanding dengan tari lainnya semisal Srimpi, dan dalam penyajiannya tanpa disertai keplok-alok (tepuk tangan dan perkataan)
Dikatakan tari Bedhaya karena tari ini menyesuaikan dengan gendingnya, seperti Bedhaya Gending Ketawang Ageng (Karya Penembahan Senapati) Bedhaya Gending Tejanata dan Sinom (karya PB IX) Bedhaya Pangkur (karya PB VIII), Miyanggong (karya PB IV), Duradasih (karya PB V), dan lainnya.
Siapa sebenarnya pencipta tari Bedhaya Ketawang itu sendiri sampai sekarang memang masih simpang siur.
Asal mulanya tari Bedhaya Ketawang hanya diperagakan oleh tujuh wanita saja. Dalam perkembangan selanjutnya, karena tari ini dianggap sebuah tarian khusus dan dipercaya sebagai tari yang amat sakral kemudian diperagakan oleh sembilan orang.
Berbeda dengan tarian lainnya, Bedhaya Ketawang ini semula khusus diperagakan oleh abdi dalem Bedhaya Keraton Surakarta Hadiningrat. Iramanya pun terdengar lebih luruh (halus) dibanding dengan tari lainnya semisal Srimpi, dan dalam penyajiannya tanpa disertai keplok-alok (tepuk tangan dan perkataan)
Dikatakan tari Bedhaya karena tari ini menyesuaikan dengan gendingnya, seperti Bedhaya Gending Ketawang Ageng (Karya Penembahan Senapati) Bedhaya Gending Tejanata dan Sinom (karya PB IX) Bedhaya Pangkur (karya PB VIII), Miyanggong (karya PB IV), Duradasih (karya PB V), dan lainnya.
Siapa sebenarnya pencipta tari Bedhaya Ketawang itu sendiri sampai sekarang memang masih simpang siur.
29.12.11
BUNDA - Melly Goeslaw
Kubuka album biru
Penuh debu dan usang
Ku pandangi semua gambar diri
Kecil bersih belum ternoda
Pikirkupun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku
Kata mereka diriku slalu dimanja
Kata mereka diriku slalu dtimang
Nada nada yang indah
Slalu terurai darinya
Tangisan nakal dari bibirku
Takkan jadi deritanya
Tangan halus dan suci
Tlah mengangkat diri ini
Jiwa raga dan seluruh hidup
Rela dia berikan
Oh bunda ada dan tiada dirimu
Kan slalu ada di dalam hatiku
Penuh debu dan usang
Ku pandangi semua gambar diri
Kecil bersih belum ternoda
Pikirkupun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku
Kata mereka diriku slalu dimanja
Kata mereka diriku slalu dtimang
Nada nada yang indah
Slalu terurai darinya
Tangisan nakal dari bibirku
Takkan jadi deritanya
Tangan halus dan suci
Tlah mengangkat diri ini
Jiwa raga dan seluruh hidup
Rela dia berikan
Oh bunda ada dan tiada dirimu
Kan slalu ada di dalam hatiku
Subscribe to:
Posts (Atom)